Sabtu, 07 Desember 2019

Aturan yang Sering Dilanggar Penumpang Saatالقواعد التي غالبا ما تنتهك عند الركاب

Aturan yang Sering Dilanggar Penumpang Saat Naik Pesawat Berita kecelakaan penerbangan



 selalu bikin hati ngilu dan iba. Sebagai penumpang, sebenarnya ada hal-hal yang dapat meminimalkan risiko di udara. Mari bicara tentang pentingnya mengikuti aturan keamanan di saat penerbangan. Pernah dengar tentang Critical Eleven? Bukan, bukan filmnya Reza Rahadian, melainkan istilah dalam dunia aviasi mengenai 11 menit kritis saat penerbangan. Waktu ini terdiri dari 3 menit kritis setelah lepas landas (take off) dan 8 menit sebelum pesawat mendarat (landing). Di saat-saat kritis tersebut, seluruh awak kabin dilarang untuk berkomunikasi melalui kokpit kecuali jika ada hal penting yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan dan penumpang. Pada saat yang bersamaan, kru kokpit juga tidak diperbolehkan melakukan apapun yang tidak ada kaitannya dengan kontrol pesawat. Tidak banyak yang tahu bahwa 80% kecelakaan saat penerbangan pesawat komersial terjadi pada saat critical eleven berlangsung. Oleh karena itu, sebagai penumpang, sangat penting bagi kita untuk mematuhi peraturan penerbangan, terutama di saat critical eleven berlangsung.  Memakai sabuk pengaman  Tidak ada yang tahu kapan pesawat akan berguncang atau turbulence, sehingga kamu harus selalu memakai sabuk pengaman saat lampu tanda sabuk pengaman menyala. Kamu mungkin berpendapat bahwa sabuk pengaman akan menghalangi jalanmu saat evakuasi. Namun perlu diketahui bahwa saat pesawat mengalami guncangan hebat, penumpang dapat terpelanting dari kursi sehingga evakuasi akan berlangsung lebih lama. Selalu kenakan sabuk pengaman saat lampu penanda menyala, ya. Harus duduk saat pesawat berjalan, lepas landas, dan mendarat  Foto: Chayuth M / Shutterstock.com Dalam dunia aviasi, istilah taxi merujuk pada pesawat yang berjalan atau berpindah tempat di lintasan, misalnya saat akan lepas landas atau saat setelah mendarat. Selama proses taxi berlangsung, kecelakaan masih mungkin terjadi. Contohnya, pilot berhenti mendadak atau atau berbelok tajam. Oleh karena itu, kamu harus tetap duduk dan mengenakan sabuk pengaman sampai lampu tanda sabuk pengaman dimatikan. Jangan dulu berdiri apalagi mengambil barang di ruang penyimpanan di atas kepala hingga pesawat berhenti sempurna, ya. Tidak jarang ada kejadian tas jatuh dari ruang penyimpanan dan menimpa orang di bawahnya. Menonaktifkan gawai  Sebagian besar maskapai masih meminta penumpang mematikan perangkat elektronik dan melepas headphone pada saat lepas landas dan mendarat. Frekuensi telepon seluler bisa menyebabkan gangguan suara pada radio suara bahkan kerusakan pada sistem elektronik pesawat. Sinyal dari gawaimu juga bisa berpotensi memblokir frekuensi dan menyebabkan kekacauan informasi antara pilot dan pusat kontrol lalu lintas pesawat. Kamu juga dilarang memasang headphone atau headset selama akan lepas landas dan mendarat agar kamu bisa mendengar instruksi dengan cepat dan jelas jika terjadi keadaan darurat. Menyimpan barang di tempat seharusnya  Hal lain yang harus kamu patuhi demi keselamatan pernerbangan adalah menyimpan tas di tempat penyimpanan di atas kepala dan letakkan tas yang lebih kecil di kolong kursi di depanmu. Pastikan pula bahwa area berjalan tidak terhalang benda apapun agar jika keadaan darurat terjadi, tidak ada halangan yang dapat menghambat proses evakuasi. Menegakkan kursi  Menegakkan kursi saat lepas landas dan mendarat akan meminimalkan potensi cedera saat keadaan darurat terjadi. Ketika kursi berada dalam posisi tegak, risiko cedera saat terjadi benturan akan lebih kecil. Selain menegakkan kursi, pastikan kamu juga melipat meja dan membuka penutup jendela, ya. Melipat meja akan memudahkan penumpang saat evakuasi, sedangkan membuka penutup jendela akan membuat kamu lebih sadar jika ada hal-hal yang tidak beres dengan sayap atau badan pesawat dan dapat melaporkan ke pramugari. Selain itu, dengan membuka penutup jendela, awak kabin dapat melihat kondisi di luar pesawat dan mengatur jalannya evakuasi dengan lebih baik. Ingatlah bahwa keselamatan adalah prioritas yang paling utama. Pramugari dan petugas bandara memang telah dilatih untuk siap menghadapi situasi yang tak terduga. Akan tetapi, kita tidak boleh bergantung sepenuhnya kepada mereka. Sebagai penumpang, sangat penting untuk bekerja sama dan menaati peraturan sehingga situasi penerbangan tetap aman dan menyenangkan hingga sampai ke destinasi tujuan. Featured image credit: INDONESIAPIX / Shutterstockcom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar